Indonesië
Wilt u reageren op dit bericht? Maak met een paar klikken een account aan of log in om door te gaan.

Indonesië

Informatie- en nieuwsforum over Indonesië en Nederlands-Indië
 
IndexLaatste afbeeldingenRegistrerenInloggen

 

 Indo's in Indonesia - De laatsten der Mohikanen.

Ga naar beneden 
2 plaatsers
AuteurBericht
Henri R. Cingoor

Henri R. Cingoor


Aantal berichten : 2328
Registratiedatum : 04-01-09
Woonplaats : Op de oevers van de Kali Brantas

Indo's in Indonesia - De laatsten der Mohikanen. Empty
BerichtOnderwerp: Indo's in Indonesia - De laatsten der Mohikanen.   Indo's in Indonesia - De laatsten der Mohikanen. Icon_minitimedo 24 dec 2009 - 6:08

WERELDKRANT - Editie Bahasa Indonesia 22 dec 2009


Mungkinkah Indo Belanda Tinggal Kenangan
(Misschien blijft het begrip Indo Belanda slechts een herinnering.......in Indonesia - zie onder)

Kelompok Indo Belanda di Indonesia membentuk kelompok tersendiri. Mereka dijuluki sebagai warga negara Belanda yang tertinggal di Indonesia. Jumlah mereka diyakini makin lama akan makin berkurang. Dan bukan tidak mungkin nama Indo Belanda hanya akan menjadi kenangan saja di Indonesia.


Eddy Samson adalah ketua kelompok De Indo Club Surabaya. Pria baya itu berdarah campuran Belanda dan Menado. Putra seorang pegawai kereta api Indonesia masih itu merasa dirinya benar-benar Indo-Belanda. Eddy Samson bahkan pernah mencoba mengajukan spijtoptant yaitu suatu kebijakan pemerintah Belanda yang mengizinkan warganya kembali memiliki paspor Belanda setelah menjadi warga negara lain.

Namun sayangnya upaya untuk mendapatkan ke warganegaraan Belanda itu ditolak oleh parlemen seperti dituturkan oleh Eddy Samson.
Eddy Samson: Saya adalah spijtoptanten. Sudah berusaha tiga kali tapi ditolak. Hal itu tidak disertai dengan alasan yang jelas. Saya pernah pula diwawancarai oleh televisi Belanda. Mereka mengatakan bahwa ini adalah salah satu kesalahan yang besar. Kesalahan itu ditujukan ke parlemen Belanda. Banyak yang diterima, tapi kita tidak. Dan tidak ada alasannya sama sekali. Saya punya surat yang ditandatangani oleh Ratu Juliana waktu itu. Namun demikian dalam hati saya masih merasa bahwa saya adalah orang Indo.
Tidak Sesuai Harapan
Eddy Samson merasa berhak untuk mendapatkan warga negara Belanda, tapi sejak penolakannya itu Eddy tidak mau mengutak ngatik lagi. Penyesalan itu masih saja menyelimuti orang tua Eddy Samson. Karena keadaan sosial di Indonesia, menurutnya tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Lain lagi dengan kisah salah seorang pengurus De Indo Club Surabaya lainnya Willem Tupan. Ibunya juga berupaya untuk mendapatkan kembali kewerganegaraan Belanda tapi hal itu gagal. Ibu Willem Tupan adalah seorang Belanda dan ayahnya orang Ambon.
Willem Tupan: Kita pernah usaha tahun 63, tapi waktu itu sudah tertutup. Tapi ya itu juga akibat bapak saya. Ia menunda terus. Ketika ia bilang "Ya", ternyata sudah tidak bisa lagi. Jadi akhirnya kita tertinggal. Semua saudara ibu saya di Belanda. Tidak ada satupun yang di sini. Cuma dia sendiri yang di sini. Terus keluarga bapak juga banyak di Belanda. Ibu saya waktu itu juga sempat sedih, tapi ya gimana tidak berhasil.

Hal yang sama juga dialami oleh salah seorang pengurus Indo Club Surabaya lainnya yaitu Yan Ferdinandus. Orangtuanya yang tidak pernah resmi menikah, engakibatkan ibunya yang meminta kembali kewarganegaraan Belandanya ditolak.

Namun baik ibunda Willem Tupan maupuan Jan Ferdinandus tidak lama-lama bersedih. Kendati sudah puluhan tahun tinggal di Surabaya warga Indo Belanda ini masih saja merindukan Belanda.

Rindu Belanda
Jika warga Indo di Belanda merindukan sawah, pohon kelapa, apa yang dirindukan mereka di Indonesia tepatnya di Surabaya.

Eddy Samson: Saya rindu sekali keju. Saya rindu juga memegang sneeuw (salju--red). Bagaimana rupanya salju, bagaimana pemandangan kalau di Belanda musim rontok, musim panas dan musim lainnya. Itu yang saya ingin tau. Saya ingin sekali melihat dan mengalami itu. Saya dulu senang membaca buku-buku Belanda. Kalau salju turun, kemudian natal, makan roti ditambah aardapelen (kentang--red) dengan sup. Jadi memang ada kerinduan. Karena lingkungan pertumbuhan saya waktu itu. Saya masih ingin merasakan itu.

Lain lagi yang dirindukan salah seorang pengurus lainnya Yan Ferdinandus. Menurut pengamatannya Belanda adalah negara yang tenang, beda dengan Indonesia terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.
Yan Ferdinandus: Saya terkesan pertama itu dengan kota Amsterdam. Dengan sungai di tengah kota. Saya sering lihat di internet. Kemudian kincir angin dan bunga tulip. Dan menurut saya Belanda itu sebuah negara yang dari pengamatan saya lewat internet adalah negara yang aman, damai, cool gitu .Tidak seperti di Indonesia, hiruk pikuk. Terutama di kota-kota besar, Jakarta-Surabaya, bising sekali.

Indo akan Hilang
Para pengurus De Indo Club Surabaya mengkhawatirkan keberadaan kelompok indo keturunan Belanda di Indonesia. Para pengurus de Indo Club Surabaya sudah mulai uzur. Sementara itu tidak ada yang mewariskan de Indo Club ini kepada anak-anak mereka. De Indo Club dikhawatirkan akan punah. Dan hal itu memang sudah diperkirakan oleh para pengurusnya terutama oleh Eddy Samson sendiri.
Eddy Samson: Saya merasa bahwa kita sebagai we zijn de laatste mohikanon (kami adalah generasi terakhir). Akan tidak ada lagi. Jadi kalau sudah mix dengan satu generasi biasanya maka akan habis Indo itu. Lihat saja di Amerika di Australia. Itu adalah hal alami. Wajar. Satu bangsa yang seperti kita ini, apalagi mix akan habis. Dan akan ikuti satu bangsa yang tetap. Seperti anak-anak saya tidak merasa bahwa mereka itu indo Belanda.

Habis atau tidak yang jelas De Indo Club Surabaya tetap berjuang untuk mempertahankan budaya dan bahasa belanda di Surabaya. Seperti apa yang dicita-citakan oleh para pengurusnya.

------------------------------------------

Sorry voor diegenen, die de BI niet machtig zijn.
In het kort komt het hierop neer, dat er Indo's zijn achtergebleven in Indonesia en daar spijt van hebben. Ze willen zo graag in Nederland zijn om Nederland met eigen ogen te kunnen aanschouwen en niet slechts van plaatjes. Het is een uitstervend ras en weldra zal het begrip Indo nog slechts een herinnering zijn, want op den duur zullen de nazaten van deze groep zich al totaal vermengd hebben met de lokale bevolking.
Sommigen hebben tevergeefs getracht om een Nederlands paspoort te verkrijgen.
Terug naar boven Ga naar beneden
http://www.imexbo.nl
OmSid




Aantal berichten : 861
Registratiedatum : 08-01-09
Woonplaats : Negeri Kincir Angin

Indo's in Indonesia - De laatsten der Mohikanen. Empty
BerichtOnderwerp: Re: Indo's in Indonesia - De laatsten der Mohikanen.   Indo's in Indonesia - De laatsten der Mohikanen. Icon_minitimezo 27 dec 2009 - 14:36

De ICS werd in 2007 opgericht, met een ledenbestand van 120 personen.
Ze zijn de zgn 2de generatie Orang Indo , keturunan (nakomelingen) van de Indische Nederlanders die de "warga negara " Indonesia hadden gekozen of uit de boot waren gevallen omdat ze niet erkend of toegelaten werden door de Nederandse regering.

Als ik me niet vergist waren er in het begin ongeveer 30.000 personen die de "warga negaraschap"hadden gekozen , later gingen de meesten alsnog naar Nederlande gegaan.
Met uitzondering van 6000 die niet kunnen of mogen gaan.
De juiste cijfers staan in een boek van Pelita .

Vanaf de West Irian kwestie hadden ze het moeilijk gehad , dat duurde tot ongeveer einde jaren 60 begin jaren 70 , toen de politieke betrekkingen tuseen Indonesia en Nederland min of meer hersteld werd.
Het was "not done" om voor je Indoschap uit te komen , sommigen hadden Indonesische namen genomen.

Tegenwoordig hebben ze de lidmaatschap ook geopend voor indonesiers (o.a Chinezen) die de bahasa Belanda beheersen.

Quote: MESKI mayoritas beranggotakan para Indo-Belanda, ICS kini mulai membuka diri untuk anggota dari luar. Mereka yang hanya pandai berbicara dalam bahasa Belanda atau yang biasa disebut hollands spreken itu, memperbolehkan siapa saja masuk.
Terug naar boven Ga naar beneden
 
Indo's in Indonesia - De laatsten der Mohikanen.
Terug naar boven 
Pagina 1 van 1
 Soortgelijke onderwerpen
-
» Indos pioneers of Dutch pop music
» FOX Indonesia Landendagen Indonesia
» Indonesia op UPC
» Bahasa Indonesia
» PRACHTIG INDONESIA

Permissies van dit forum:Je mag geen reacties plaatsen in dit subforum
Indonesië :: Berichten :: Geschiedenis-
Ga naar: